Tuesday, August 11, 2009

Tour de Flores Timur


Kenangan terindah - Juli 2009 - Flores Timur Island, Adonara Island
Neren Watotena

Neren Watotena

Kapal Larantuka - Lewoleba (Lembata Island)



Bunyi alarm handphone membangunkan diriku dipagi buta. Ya pagi ini, 22 Juli 2009 pukul 5 WITA aku harus sudah berada di bandara El Tari di Kupang.
Tiket dan kelengkapan lain sudah kupersiapkan tadi malam sehingga pagi ini langsung berangkat menuju bandara.

Dik Enni dan anakku Nia dan Eta ikut mengantar ke bandara, karena nanti sekalian mau membawa Eta periksa ke dokter. Badannya agak panas, batuk, pilek.
Sebenarnya berat rasa hati ini meninggalkan mereka. Apalagi anakku baru sakit tetapi bagaimanapun aku harus berangkat, sudah tuntutan pekerjaan dan juga karena jadwal pesawat menuju ke Larantuka hanya hari Selasa dan Rabu saja. Itupun hanya satu pesawat saja: Merpati.

Setelah proses check-in selesai akupun langsung menuju ke ruang tunggu. Penumpang lain sudah mulai masuk di ruang tunggu. Menurut jadwal pukul 06.30 WITA pesawat akan berangkat, jam sudah menunjukkan pukul 6.45 namun belum ada tanda-tanda akan 'boarding', ternyata penumpang dengan tujuan ke Waingapu dan Denpasar boarding lebih dahulu.

Penumpang yang tadinya banyak sekarang tinggal sekitar 10 orang saja termasuk diriku.
Agak terlambat dari jadwal semula 06.30 WITA, akhirnya pukul 07.00 WITA kami diminta naik kepesawat, namun saat beranjak dari kursi tunggu dalam hati berkecamuk pikiran,"koq ini penumpangnya hanya sedikit, biasanya kan banyak?, jangan-jangan pesawatnya kecil?!?"

Dan saat melangkah keluar pintu bandara menuju pesawat ternyata kata hatiku tadi benar.

"Waduh, pesawatnya kecil banget, ya ini pesawat Cassa". Saat naik pesawat kami diberikan dus snack.
Kuhitung tempat duduk yang ada sekitar 16 kursi dan penumpang yang naik sekitar 10 orang.
Dikabin ternyata tidak ada tempat bagasi, akhirnya kuletakkan barang bawaanku di lantai depan kursiku, kulihat penumpang lain melakukan hal yang sama.
"Seperti naik oto (mobil) saja dalam hatiku berkata karena aku bisa melihat langsung pilot yang ada didepanku dan kekhawatiran memasuki pikiranku".
Setelah duduk dan mengenakan sabuk pengaman aku mulai tengok kanan kiri depan belakang. Kucoba melihat seluk beluk pesawat ini terutama EXIT door, kubaca kertas petunjuk keselamatan.
Yang agak berbeda adalah terdapat satu pintu keluar darurat yang posisinya di bagian atas kabin, digunakan jika pendaratan darurat di air.

Aku mulai berdoa, semoga Tuhan melindungi perjalanan ini sehingga lancar dan selamat sampai ditempat tujuan.
Tidak berapa lama mesin pesawat dinyalakan dan baling-baling perlahan mulai berputar semakin cepat mengikuti deru mesin yang terdengar keras di telinga.
Tanpa ada peragaan penggunaan peralatan keselamatan yang biasanya dilakukan oleh awak pesawat ataupun pengumuman bahwa pesawat siap tinggal landas.
Pesawatpun perlahan bergerak menuju ke landasan pacu. Mesin pesawatpun menderu dan tidak berapa lama pesawat mengudara dengan lancar.
Sedikit goncangan terasa karena tiupan angin. Kuperhatikan keadaan diluar melalui kaca jendela, cuaca cerah dan laut biru membentang.
Kurang lebih 40 menit, kudengarkan bisingnya suara mesin dan perlahan pesawat berputar diatas pulau Adonara bersiap untuk mendarat.
Dengan sedikit goncangan, akhirnya pesawat mendarat dengan lancar dan selamat.

*)Ditelinga masih terngiang kerasnya bunyi mesin pesawat, dan jika ada pesawat yang lebih besar lebih baik naik pesawat lain kataku dalam hati.

Ini kali kedua aku datang di Kota Larantuka kabupaten Flores Timur.
Sebuah kota kecil memanjang di pinggir pantai dan dibawah kaki gunung-Ile Mandiri.

Tour de Flores Timur selama 10 hari pun kumulai ...

Friday, June 26, 2009

Menunggu ...

Kenangan terindah June 2009-Kuta-Denpasar Bali

Asa yang kugoreskan diantara butir-butir pasir
semakin jelas tergambar oleh sentuhan ombak
Diantara bayang-bayang senja
Terpaan lembut aliran udara
menusuk direlung hati
Kunantikan cahayaNya...